hey hoo.. morning sobat grafika
dipagi hari yang cerah ini, kita patut bersyukur ya sob sudah diberi kehidupan lagi oleh yang maha kuasa. Nah, selagi diberikan nikmat, jangan lupa untuk selalu bersyukur ya dan juga berikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain. ngomong-ngomong tentang manfaat, kita dari iwowcrew mau ngasih info nih, tentang cetak flexografi yang bisa dikatakan sangat jarang sekali ditemukan di web atau blog yang berbahasa indonesia.
tentu sobat penasaran kan? okeh, kita akan ngasih tau apa sih itu flexografi, walaupun tidak terlalu detail, tapi semoga cukup memberikan wawasan kepada sobat-sobat grafika yah, simak sob :)
Fleksografi/Flexografi
mungkin sebelumnya sobat pernah denger istilah flexografi yah, kalo dipikir-pikir flexo itu sarat dengan istilah fleksibel dan grafi sarat dengan istilah grafika atau cetak, jadi bisa dibilang flexografi adalah teknik cetak yang menggunakan acuan yang fleksibel, pertanyaannya kenapa menggunakan acuan yang fleksibel? ini sedikit melangkah kepada permukaan cetak yang menjadi target cetak si fleksografi. beberapa bahan cetak yang dicetak oleh flexografi bermacam-macam, salah satunya adalah kemasan, kemasan sendiri bermacam-macam, kita ambil contoh disini adalah KARTON BERGELOMBANG atau yang biasa kita kenal dengan kardus kemasan, ada juga yang dicetak diatas plastic sob.. sekarang lagi booming-boomingnya masalah packaging dan tentunya hal ini memberikan dampak positif buat fleksografi kedepannya. Nah dikutip dari E-Booknya kang Antonius Bowo Wasono
Cetak fleksografi adalah sistem cetak yang bentuk acuan cetaknya sama dengan acuan cetak tinggi, tetapi terbuat dari karet dan bahan tiruan lain; tinta yang digunakan cair, umumnya untuk mencetak kemasan/packaging, karton gelombang, (corrugated board), karton dan film plastik. Pengertian lain cetak fleksografi adalah cetak anilin, yaitu suatu cara untuk mencetak kertas-kertas pembungkus (kemasan) dengan mesin rotasi yang acuannya dibuat dari bahan yang kenyal (elastis/fleksibel).
Cetak fleksografi pertama kali digunakan sekitar tahun 1800 di Inggris. Cetak fleksografi mengalami 3 kali perubahan nama yaitu Anilin Printing, Rubber Printing, dan Flexography. Dikatakan Anilin Printing karena tinta yang digunakan adalah tinta khusus yang encer, yaitu tinta anilin. Acuan yang digunakan berasal dari bahan karet yang kenyal, sehingga dikatakan Rubber Printing. Sedangkan pemakaian nama Flexography karena acuan yang digunakan fleksibel terbuat dari karet atau photopolymer sehingga dapat menyesuaikan bentuk silinder plat yang bulat. Karena pemanfaatannya lebih berat ke industri kemasan dan bukan ke industri penerbitan seperti halnya cetak offset, perkembangan dan kemajuan yang terjadi pada teknologi cetak fleksografi menjadi jarang terdengar. Dalam kenyataannya variasi mesin yang memanfaatkan teknologi ini jauh melampaui variasi mesin cetak offset atau rotogravure. Mesin fleksografi diciptakan dalam berbagai ukuran dan model, mulai dari ukuran mini yang dapat dipindah-pindah hingga ukuran yang besar dengan lebar beberapa meter. Mesin ini dapat dimanfaatkan untuk mencetak hampir semua jenis material, mulai dari semua jenis kertas, plastik, kantong semen, hingga karton bergelombang. Disamping itu, cetak fleksografi juga menarik karena tintanya yang cepat mengering sehingga peningkatan produksi dapat dijangkau.
Pada awalnya kualitas hasil cetak fleksografi memang lebih rendah jika dibandingkan kualitas hasil cetak offset. Resolusi cetak fleksografi juga lebih rendah (48 garis/cm, 120 lpi jika menggunakan metode produksi konvensional), dibandingkan dengan cetak offset yang mempunyai standar resolusi 60 s.d. 120 garis/cm (150 s.d. 300 lpi). Walau bagaimanapun, jika menggunakan pelat cetak modern, terutama yang diproduksi menggunakan sistem computer to plate image, dapat menghasilkan kualitas cetak yang lebih baik. Cetakan yang mempunyai resolusi 60 garis/cm sampai dengan 120 garis/cm dapat diproduksi. Penggunaan pelat cetak tipe terbaru yang mudah beradaptasi terhadap tinta dan tekanan cetak selalu dikembangkan, terutama yang berkenaan dengan unit penintaan, suatu keharusan untuk meningkatkan kualitas hasil cetak fleksografi. Penggunaan mesin cetak fleksografi mengalami perkembangan yang sangat pesat di dunia percetakan. Di akhir tahun 70'an fleksografi hanya memiliki share 10 % dengan pertumbuhan per tahun 4 % ( offset 52 %, rotogravure 28 %) namun di tahun 2006an fleksografi memiliki share 28 % ( offset turun menjadi 45 % dan rotogravure turun menjadi 20 %) dengan pertumbuhan per tahun tetap 4 %. Diperkirakan 5 tahun yang akan datang fleksografi akan memiliki share 33 %, sedangkan cetak offset turun menjadi 35 % dan rotogravure menjadi 15 %.
OKEH