Nah, mungkin banyak yang udah tau tinta-tinta cetak offset ataupun sablon, hmm.. kali ini kita bakalan sharing tentang tinta cetak fleksografi nih sobat grafika, dikutip dari E-Booknya kang Antonius Bowo nih sob, langsung saja, check this out!!
tinta cetak fleksografi menggunakan tinta khusus yang encer, yaitu tinta anilin yang cepat kering sesaat setelah menempel pada bahan cetak. Sehingga cocok untuk mencetak berbagai jenis bahan cetak. Pada cetak fleksografi, tinta cetak sangat beragam, karena cetak fleksografi terdapat banyak variabel. Satu jenis tinta tidak mungkin dapat memenuhi semua karakteristik dan aplikasi yang berbeda-beda.
Untuk mencetak yang memerlukan hasil cetakan yang high gloss dengan cetakan yang memerlukan hasil cetak yang matt, tidak mungkin dihasilkan oleh satu jenis tinta, karena karakteristiknya berbeda. Tinta yang sesuai untuk satu jenis pekerjaan dihasilkan melalui kerjasama antara pencetak dan pembuat tinta dalam mengevaluasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Untuk memilih tinta yang tepat, perlu dikenali beragai variabel yang dapat ditemui pada
saat pencetakan seperti variasi dari bahan yang dicetak, jenis pelarut tinta yang diinginkan apakah berlandaskan air atau berlandaskan solvent, pigmen yang digunakan, jenis cetakan apakah cetakan permukaan (surface printing) atau cetak laminasi, warna spot/line job atau warna proses dan berbagai variabel lainnya. Seperti telah diketahui, industry kemasan menggunakan beragam bahan yang akan dicetak seperti; kertas, board, film fleksibel, foil dan film metallized. Bahan-bahan tersebut datang dalam berbagai variasi, seperti film fleksibel dapat berbentuk polyethylene, polypropylene, polyester, nylon, cellophane dan coextruded film. Karakteristik dan jenis bahan tersebut tidaka sama, sehingga dalam penentuan tinta juga bisa tidak sama. Pemilihan tinta yang akan digunakan dapat dimulai dari jenis bahan yang akan dicetak, kemudian meminta rekomendasi dari pabrik tinta. Bila tipe cetakan dianggap memiliki keunikan tersendiri, ada baiknya dilakukan percobaan terlebih dahulu sebelum tinta tersebut digunakan untuk produksi.
Ada perbedaan formula antara tinta yang digunakan untuk tujuan cetak permukaan (surface printing) dengan tinta untuk tujuan cetak laminasi. Masalah utama yang akan timbul bila tinta jenis surface (surface print ink) digunakan sebagai tinta laminasi (lamination ink) terletak pada daya rekatnya (bong strenght) yang rendah. disamping itu untuk mencegah terjadinya blocking, tinta jenis surface diberi tambahan lilin (waxes), yang akan semakin mengurangi daya rekat dari tinta tersebut.
Pemakaian tinta jenis laminasi untuk pencetakan permukaan cenderung menimbulkan blocking dan menurunnya kilap (gloss) dari cetakan. Tinta laminasi tidak memerlukan gloss, karena gloss akan diperoleh dari bahan yang akan dicetak. Untuk mencetak jenis cetakan solid (line printing)
menggunakan warna spot, dan pencetakan dilaksanakan dengan memberikan lapisan yang lebih tebal disbanding cetakan menggunakan tinta proses (cyan, magenta, yellow dan black) yang lebih tipis. Perbedaan ketebalan menyebabkan formulasi dari kedua jenis tinta tersebut tidak sepenuhnya sama. Untuk menghasilkan cetakan yang lebih bersih, tinta proses umumnya dikeringkan dengan cara yang lebih lambat, dibanding tinta surface. Dalam memilih tinta, hendaknya mempertimbangkan pula kegunaan akhir dari pr oduk yang dicetak. Sebagai contoh,
label untuk kemasan anti beku (freeze resistant), haruslah tahan terhadap larutan atau bahan pembeku, agar tintanya tidak rontok bila kemasan tersebut dimasukkan ke dalam ruang pembeku.
Pada cetak fleksografi, terdapat tiga tipe tinta yang umumnya digunakan, yaitu tinta berbasis air, tinta berbasis solven, dan tinta UV. Tinta UV mengering (cure) karena bereaksi dengan sinar ultra violet. Sebagian dari tinta berbasis air sama sekali tidak mengandung solven sehingga emisi yang dibuang ke udara amat kecil. Faktor ini kini semakin penting sejalan dengan semakin ketatnya undang-undang pencemaran udara, terutama bagi pencetakan rotogravure konvensional yang masih menggunakan tinta berbasis solven. Berdasarkan kenyataan tersebut, dewasa ini semakin banyak percetakan beralih pada tinta berbasis air, walau penggunaan tinta ini mensyaratkan penggunaan teknik yang tepat dalam mengoptimalkan performance dari mesin cetak yang digunakan. Mengoptimalkan performance dari mesin cetak berarti mencetak dengan kecepatan tinggi, cetakan yang bersih, penge ingan dan pembersihan yang singkat, warna yang kuat, serta penanganan tinta secara minimal. Jenis tinta berbasis air kini tersedia untuk hamper semua bahan, termasuk bahan yang tidak berpori, sehingga hanya sedikit sekali jenis cetakan yang tidak dapat memanfaatkannya. Untuk memenuhi persyaratan kecepatan mesin tersebut, saat ini telah diciptakan mesin fleksografi yang mencapai kecepatan hingga 600 mpm (untuk web web) dan hingga 150 mpm untuk narrow web dengan resolusi cetak hingga 175 (dengan digital printing).
Mesin flexo wide web saat ini menggunakan teknologi central imprssion sehingga material yang melar dapat dikerjakan dengan baik. Contoh PE untuk popok bayi, softex, tissue dan kemasan schrink wrap)
0 komentar:
Posting Komentar